seminar hacking and cyber security

terimakasih untuk panita penyelenggara karena sudah berhasil mensukseskan acara tersebut. semoga kita dapat membuat seminar jauh lebih baik dari hari sebelumnya dan kita bisa semakin solid.

Kali Linux release

Pengamanan Serangan telah mengumumkan merilis Linux 1.0 Kali, distribusi yang berbasis Debian dengan koleksi alat keamanan untuk analisis forensik dan pengujian penetrasi. Ini adalah update baru utama sebelumnya dikenal sebagai BackTrack (berbasis Ubuntu).

peserta seminar backtrack

terimakasih para peserta yang sudah mau datang di acara seminar hmjtk ini, kita akan adakan seminar yang lebih baik lagi.

This is default featured slide 4 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

This is default featured slide 5 title

Go to Blogger edit html and find these sentences.Now replace these sentences with your own descriptions.

Cara membagi bandwidth tanpa software


Daya signal frekwensi internet, dimana Setiap Komputer dalam menggunakan atau terhubung dengan internet oleh provider akan diberikan kapasitas Bandwith contohnya : 64 kb/s atau 512 Kb/s dst.

Untuk pemakaian bisnis seperti Perkantoran dan Warnet, perlu dibuat pembagian Bandwith, agar setiap komputer yang terhubung dengan internet dalam satu jaringan memilik bagian yang sama besar. Bila tidak ada pengaturan Bandwith maka dalam sebuah jaringan siapa yang lebih dahulu memakai komputer dan melakukan download software yang kapasitas besar, maka sebahagian besar Bandwith akan ter arah ke kumputer tersebut, sementara komputer lain speed internetnya akan melambat bahkan mungkin tidak dapat browsing internet.

Ada dua Cara untuk mengontrol Bandwith antara lain :
1. Setting pada OS
2. Dengan Menggunakan Software Kontrol Bandwith
Yang akan di bahas di sini adalah membagi Bandwith untuk Client Komputer tanpa menggunakan Software

Cara nya adalah sebagai berikut:
  1. Klik start ==> run
  2. Lalu ketik gpedit.msc, Kemudian setelah itu keluar kotak “Group Policy”
  3. Di “ Computer Configuration “, Pilih “Administrative Templates“
  4. Lalu pilih “ Network “
  5. Klik pada “QoS Packet Scheduler “
  6. Setelah itu Pilih Pada “ Limit reservable Bandwidth “
  7. Pilih dari “ Not Configured “ menjadi “ Enable “
  8. Setelah itu Pada tabel bawah pada tulisan “ Bandwidth Limit % “ Ubah Dari “20” Menjadi “80 atau 20”, Lalu “Apply” , “ OK “. setting ini tergantung dari jumlah komputer, jika kita mau setting setiap komputer dapet bandwith 10% maka kita tinggal masukan angka 90%, bila setiap komputer ingin kita set dapat 20% maka tinggal kita masukan angka 80%.
Sumber : masterbetawie

Setting Wireless Blue-Link BL-R30G


1)Hidupkan Blue-Link BL-R30G Terlebih dahulu atau reset ulang blue-link anda jika pernah di setting

2)Sambungkan kabel data (UTP Straight kabel) ke port LAN komputer/Laptop Anda.

3)Masuk Control panel lalu pilih Network Connection.

4)Lalu pilih Local area Network


5)Lalu setting dengan:
IP Address= 192.168.2.3
Subnetmask= 255.255.255.0
Gateway= 192.168.2.2 (IP default AP nnti harus diganti 192.168.2.2) Preffered DNS server = 208.67.222.222


6)Masukkan IP default IP address ke address bar(192.168.2.254), Lalu Enter.


7) maka muncul gambar diatas. Slik setup wizard lalu klik Next


8)Muncul gambar diatas. Pilih Mode Gateway lalu klik Next


9) Muncul gambar diatas. Langsung klik Next


10) Muncul gambar diatas. Ganti IP default menjadi 192.168.2.2 lalu klik Next


11) pilih DHCP Client lalu klik Next



12) Pilih Mode AP dang anti SSID sesuka kamu, dan pilih channel yang kamu inginkan.
INGAT! Jika membuat AP secara bersamaan jangan sampai Channel sama. Akan menimbulkan Crash.





13) akan muncul gambar diatas jika anda menggunakan WEP.dan jika anda pilih WPA maka akan muncul gambar satunya. Lalu isi password yang anda suka, lalu klik finish.



14) Klik TCP/IP setting lalu pilih LAN Interface dan setting:
IP Address= 192.168.2.2 (IP default Blue-link anda yang telah diubah)
Subnetmask= 255.255.255.0
DHCP = Server
DHCP Range = 192.168.2.3 – 192.168.2.254 (nb: terserah anda menentukan awal dan akhir IP)

Lalu Klik Apply Changes




15) Klik WAN Interface pada TCP/IP settings. Pilih:
WAN Access Type = DHCP Client
Hostname=
MTU Size = 1492
Set DNS Manually
DNS 1: 202.67.222.222

Lalu klik apply changes

16) Pilih Apply All


sumber : verpozkyz

Pengenalan Mikrotik


Pendahuluan

Kebutuhan akan akses internet dewasa ini sangat tinggi sekali. Baik untuk mencari informasi, artikel, pengetahuan terbaru atau bahkan hanya untuk chating. Pembagian nomor untuk internet atau biasa disebut dalam dunia networking adalah IP Address sudah sangat menipis atau sudah hampir habis.

Satu IP Address perlu sekali berhubungan dengan IP address lainnya yang berbeda class atau subnet, maka diperlukanlah suatu proses system untuk menghubungkan IP Address itu, yaitu routing. Routing akan membuat sebuah rantai jaringan saling terhubung dan bias berkomunikasi dengan baik, dan informasi yang tersedia di satu IP Address akan didapatkan di IP address yang lainnya.

Device atau perangkat yang digunakan untuk proses routing biasa disebut router. Router terdiri dari hardware & software keduanya harus terpasang dengan sejalan atau sinkron supaya bisa bekerja dengan baik. Router bisa kita peroleh dengan cara memakai langsung tanpa harus install system dengan menggunakan router broadband atau kita bisa menggunakan komputer untuk membuat router dengan cara menginstall system operasi atau software untuk membuat router dengan catatan hardware pun mendukung untuk proses routing. Mikrotik adalah salah satu vendor baik hardware dan software yang menyediakan fasilitas untuk membuat router. Salah satunya adalah Mikrotik Router OS, ini adalah Operating system yang khusus digunakan untuk membuat sebuah router dengan cara menginstallnya ke komputer. Fasilitas atau tools yang disediakan dalam Mikrotik Router Os sangat lengkap untuk membangun sebuah router yang handal dan stabil.


Tentang Mikrotik


MikroTikls [dengan trade name MikroTik®] didirikan tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP dengan wireless. MikroTikls saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk jalur data internet di banyak negara, antara lain Iraq, Kosovo, Sri Lanka, Ghana dan banyak negara lainnya.

Pengalaman dalam melakukan instalasi di Latvia menempa kami dengan kondisi serupa di negara-negara pecahan Uni Soviet dan negara berkembang lainnya. Berbagai pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia perangkat lunak sistem operasi router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media antar muka dan sistem routing dengan menggunakan komputer standart sebagai hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari RADIUS modem pool, hingga sirkuit backbone dengan DS3.

MikroTik berlokasi di Riga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan routerOR software.

Sumber : kaskus

Fitur-Fitur Mikrotik


Firewall dan NaT 
Firewall and NAT - stateful packet filtering; Peer-to-Peer protocol filtering; source and destination NAT; classification by source MAC, IP addresses (networks or a list of networks) and address types, port range, IP protocols, protocol options (ICMP type, TCP flags and MSS), interfaces, internal packet and connection marks, ToS (DSCP) byte, content, matching sequence/frequency, packet size, time and more
Routing 
Routing - Static routing; Equal cost multi-path routing; Policy based routing (classification done in firewall); RIP v1 / v2, OSPF v2, BGP v4
Data Rate Management 
Data Rate Management - Hierarchical HTB QoS system with bursts; per IP / protocol / subnet / port / firewall mark; PCQ, RED, SFQ, FIFO queue; CIR, MIR, contention ratios, dynamic client rate equalizing (PCQ), bursts, Peer-to-Peer protocol limitation
HotSpot 
HotSpot - HotSpot Gateway with RADIUS authentication and accounting; true Plug-and-Play access for network users; data rate limitation; differentiated firewall; traffic quota; real-time status information; walled-garden; customized HTML login pages; iPass support; SSL secure authentication; advertisement support
Point-to-Point Tunneling Protocols
Point-to-Point tunneling protocols - PPTP, PPPoE and L2TP Access Concentrators and clients; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; MPPE encryption; compression for PPPoE; data rate limitation; differentiated firewall; PPPoE dial on demand
Simple Tunnels 
IPIP tunnels, EoIP (Ethernet over IP)
IPsec 
IP security AH and ESP protocols; MODP Diffie-Hellman groups 1,2,5; MD5 and SHA1 hashing algorithms; DES, 3DES, AES-128, AES-192, AES-256 encryption algorithms; Perfect Forwarding Secrecy (PFS) MODP groups 1,2,5
Proxy
FTP and HTTP caching proxy server; HTTPS proxy; transparent DNS and HTTP proxying; SOCKS protocol support; DNS static entries; support for caching on a separate drive; access control lists; caching lists; parent proxy support
DHCP 
DHCP server per interface; DHCP relay; DHCP client; multiple DHCP networks; static and dynamic DHCP leases; RADIUS support
VRRP 
VRRP protocol for high availability
UPnP 
Universal Plug-and-Play support
 NTP
Network Time Protocol server and client; synchronization with GPS system
Monitoring / Accounting 
IP traffic accounting, firewall actions logging, statistics graphs accessible via HTTP
SNMP 
read-only access
M3P 
MikroTik Packet Packer Protocol for Wireless links and Ethernet
MNDP 
MikroTik Neighbor Discovery Protocol; also supports Cisco Discovery Protocol (CDP)
Tools 
ping; traceroute; bandwidth test; ping flood; telnet; SSH; packet sniffer; Dynamic DNS update tool
Wireless 
IEEE802.11a/b/g wireless client and access point (AP) modes; Nstreme and Nstreme2 proprietary protocols; Wireless Distribution System (WDS) support; virtual AP; 40 and 104 bit WEP; WPA pre-shared key authentication; access control list; authentication with RADIUS server; roaming (for wireless client); AP bridging
Bridge 
Spanning tree protocol; multiple bridge interfaces; bridge firewalling, MAC
VLAN 
IEEE802.1q Virtual LAN support on Ethernet and wireless links; multiple VLANs; VLAN bridging
Synchronous 
V.35, V.24, E1/T1, X.21, DS3 (T3) media types; sync-PPP, Cisco HDLC, Frame Relay line protocols; ANSI-617d (ANDI or annex D) and Q933a (CCITT or annex A) Frame Relay LMI types
Asynchronous 
serial PPP dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; onboard serial ports; modem pool with up to 128 ports; dial on demand
ISDN 
SDN dial-in / dial-out; PAP, CHAP, MSCHAPv1 and MSCHAPv2 authentication protocols; RADIUS authentication and accounting; 128K bundle support; Cisco HDLC, x75i, x75ui, x75bui line protocols; dial on demand
SDSL 
Single-line DSL support; line termination and network termination modes
Sumber : masterbetawie

[Video] Awal Konfigurasi Mikrotik

Berikut ini mimin, mau share video tentang cara konfigurasi mikrotik dari awal yang mimin dapet dari  situs mikrotik indonesia semoga bermanfaat buat kalian yang dapet pelajaran mikrotik, untuk mata kuliah Lab Teknik 2



Selamat belajar....